Sebagai mantan kepala daerah/wakil kepala daerah yang telah berpengalaman 15 tahun berkiprah di daerah Kota Tangerang, bakal calon gubernur Banten Arief Wismansyah sudah barang tentu memahami persoalan yang dihadapi provinsi paling barat di Pulau Jawa ini.
Karena itu, dirinya juga telah menyiapkan sederet solusi untuk membenahi Banten ke depannya. Tak cuma itu, segala potensi serta tantangan pun telah dipetakan oleh dirinya guna mewujudkan masyarakat Banten yang maju, sejahtera dengan dilandasi akhlak mulia sebagaimana yang menjadi visinya pada Pilgub Banten 2024 ini. Dimulai urusan pendidikan, kesehatan, infrastruktur termasuk menekan angka pengangguran telah diramu program konkret.
Usai mendaftar di DPD Partai Demokrat Banten di Serang pada Selasa (21/05/2024), Arief menggambarkan secara gamblang apa yang akan dikerjakannya jika memang kelak diberi amanat oleh masyarakat untuk memimpin Provinsi Banten.
“Terkait pendidikan, seringkali mendengar adanya keluhan terkait sistem zonasi, banyak warga khawatir karena apabila anaknya tidak dapat sekolah negeri maka artinya siap-siap dipungut biaya untuk masuk sekolah swasta. Nah, di Kota Tangerang alhamdullilah kita bisa menggratiskan 146 sekolah swasta yang menjadi tambahan sekolah negeri. Jadi tidak ada lagi itu yang namanya keluhan zonasi karena masuk ke sekolah swasta pun tidak perlu pusing memikirkan biaya selayaknya masuk ke sekolah negeri,” ungkapnya kepada wartawan usai mendaftar.
Karena itu, program ini juga akan dirinya bawa ke Banten dengan tentu saja dengan tanpa membebani terlalu berat APBD Provinsi Banten. Termasuk dengan memperhatikan apa yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
Dalam bidang kesehatan, Arief menambahkan dirinya sudah sering bertukar pikiran termasuk dengan mantan Bupati Lebak yang tak lain merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Banten Iti Jayabaya bahwa cita-cita untuk menyejahterakan masyarakat seperti di wilayah pesisir selatan Lebak kerap terbentur dengan terbatasnya akses tenaga kesehatan. “Maka ke depan, pemerintah harus hadir memberikan insentif kepada tenaga kesehatan agar mereka mau melayani saudara-saudara kita yang ada di wilayah terpencil,”ungkapnya.
Demikian halnya untuk penyediaan lapangan kerja, sejauh ini angka pengangguran menjadi momok paling besar dihadapi pemerintah. “Maka salah satu program saya adalah ingin menjadikan kantor desa, kantor kelurahan dan kantor kecamatan sebagai balai-balai latihan kerja, sehingga semuanya tak lagi terpusat, melainkan terdesentralisasi di semua wilayah, karena semua masyarakat membutuhkan lapangan kerja. Mudah-mudahan mereka ketika diberi skill, masyarakat bisa mandiri dan bisa mengembangkan diri, jadi tidak tergantung pada ijazah saja. Dan Insya Allah ketika misalnya nanti saya terpilih kita beri juga bantuan permodalan usaha,” ungkapnya.
Sementara terkait infrastruktur, Arief menyatakan bahwa hal itu merupakan salah satu tulang punggung peningkatan roda perekonomian masyarakat. Karena itu, pembangunan infrastruktur harus sampai ke desa-desa. “Makanya kita akan libatkan desa-desa, kelurahan semuanya ikut berpartisipasi dalam membangun. Jadi nggak cuma OPD saja,” ujarnya.
Lebih jauh diterangkannua, potensi Banten bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi, melainkan tanggung jawab 8 kabupaten/ kota. “Jadi kalau bicara Banten, kita harus sinergikan kabupaten/kota dan provinsi,” katanya.
“Kami berdua (bersama Iti Octavia Jayabaya-red) pengalaman nih bagaimana kita sering berkoordinasi dengan Pemprov, yang seolah-seolah permasalahan di wilayah. Kita berharap pemerintah provinsi bisa berjalan berdampingan, tapi akhirnya kita ke kanan dan dia ke kiri. Nah ini yang perlu disinergikan, Banten itu bukan delapan kabupaten/kota, tapi Pemprov Banten dan 8 kabupaten/kota, semuanya harus bersinergi,” ujarnya.
Sedangkan saat disinggung alasannya ikut mendaftarkan diri di Partai Demokrat, Arief menekankan bahwa Demokrat salah satu yang turut membesarkannya. Karena itu dirinya sangat mengapresiasi ketika partainya membuka pintu selebar- lebarnya buat dirinya untuk mendaftar di Pilgub Banten 2024. “Partai Demokrat itu ikut membesarkan saya, Partai Demokrat itu nasionalis religius,” ujarnya.
Dia menambahkan, figur Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan segala program kerjanya memberi inspirasi kepada dirinya khususnya ketika masih menjabat Wali kota Tangerang. “Jadi saya yakin Partai Demorkat itu bisa menjadi bagian dalam kepentingan demokrasi Indonesia untuk kemajuan Banten dan Indonesia,” ucapnya.