TANGERANG — Kota Tangerang menorehkan sejarah baru, Kali pertama menjadi juara umum Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Banten.
Di Popda ke-11 Banten, juara umum bagi tuan rumah semakin lengkap, dengan raihan emas dari cabor sepakbola.Selama Popda Banten digelar, Kota Tangerang belum pernah meraih juara umum.
Cabor sepakbola juga belum pernah mendapat medali emas. Pada Popda XI Banten 2024 inilah, dua prestasi langsung dalam genggaman. Raih emas cabor sepakbola dan juara umum.D
Di partai final Rabu (12/6), Kota Tangerang berhasil menaklukkan Kabupaten Tangerang dengan skor meyakinkan 3-0 tanpa balas.
Kota Tangerang dipastikan keluar sebagai juara umum Popda XI Banten tahun 2024 usai raihan medali tidak lagi terkejar oleh kontingen lain. Terutama Kota Tangsel yang ada di posisi kedua.
Hingga malam pukul 22.00 WIB torehan medali Kota Tangerang berjumlah 86 medali emas, 68 medali perak dan 57 medali perunggu. Sementara Kota Tangsel ada di posisi kedua dengan 53 emas, 62 perak dan 77 perunggu.
Di posisi ketiga ada Kabupaten Tangerang yang mengemas 45 emas, 39 perak dan 47 medali perunggu. Capaian Kota Tangerang tidak bisa dikejar Kota Tangsel dan Kabupaten Tangerang karena hanya menyisakan 2 cabor yang masih berlaga hari ini, yakni Taekwondo dan Bola Basket.
Kegembiraan Kota Tangerang sebagai juara umum dilengkapi dengan kesuksesan mereka meraih medali emas cabor sepakbola Popda XI.
Di laga final lain, Rabu (12/6) tuan rumah Kota Tangerang menjadi juara setelah mengalahkan Kabupaten Tangerang dengan skor telak 3-0 di Stadion Benteng Reborn.
Pada laga final yang dihadiri ribuan penonton pendukung kedua kesebelasan tuan rumah unggul 2 gol di babak pertama dalam tempo lima menit.
Gol pertama dilesakkan oleh Divo Herdiansyah di menit 20. Lalu gol kedua datang lima menit kemudian melalui Steven Christian Chandra tepatnya di menit 25.
Kota Tangerang yang dibesut oleh Ahmad Yani menambah keunggulan saat Divo mencetak gol keduanya ke gawang Ilham Nadzhofa Al Farih di menit ke-50.
Hingga pertandingan berakhir, Kabupaten Tangerang tak mampu membalas ketertinggalannya. Skor akhir 3-0 untuk Kota Tangerang.
Usai laga, Pelatih Kota Tangerang Ahmad Yani mengatakan kunci sukses kemenangan pasukannya karena para pemain bisa memahami kelebihan dan kekurangan lawan.
“Salah satunya pemain mampu memanfaatkan celah saat pemain Kabupaten Tangerang melakukan serangan yang memanfaatkan second line mereka. Di dua pertandingan yang kami saksikan, gol-gol mereka hasilkan dari pemain yang muncul di second line,” ulas Ahmad Yani.
Dan itu, ungkap mantan pemain Persita tersebut dimanfaatkan Randika Putra Firdaus dkk dengan melakukan serangan balik.
“Beruntungnya juga buat kami pemain Kabupaten Tangerang melakukan kesalahan di awal pertandingan. Itu dimanfaatkan pemain kita dengan baik,” jelas Ahmad Yani.
Sementara pelatih Kabupaten Tangerang Wawan Hermawan mengungkapkan pemain asuhannya terpengaruh emosinya dengan kepemimpinan wasit yang terlalu berpihak pada tuan rumah.
Akibatnya pemain hilang fokus dan konsentrasi bahkan cenderung memprotes keputusan wasit dan terlalu terburu-buru menyelesaikan peluang. Padahal sepanjang pertandingan pemain menguasai jalannya permainan,” pungkas Wawan.
Ketua Asosiasi Kota (Askot) Tangerang Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Sachrudin yang menyaksikan pertandingan sejak awal, ikut larut dalam kegembiraan bersama para pemain. Ia langsung membaur dan bersalaman usai pemain mendapatkan medali emas. Sachrudin langsung merogoh kantongnya.
“Terima kasih atas kerja keras dan berhasil meraih medali emas. Ini prestasi anak-anak kita yang membuat bangga warga Kota Tangerang dan yang pasti para orang tua mereka,” ujarnya, seraya memberikan segepok uang lembaran seratus ribu rupiah kepada para pemain.
Spontan para pemain, pelatih dan ofisial langsung berteriak kegirangan. “Terima kasih pak Sachrudin, terima kasih, hore..!hore…! hore…! teriak para pemain.