Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Miftahul Adib berpandangan bahwa, dengan investasi politik selama 10 tahun menjadi Wakil Wali Kota, Sachrudin belum memiliki lawan yang sepadan pada Pilkada Kota Tangerang.
Pasalnya, lanjut Adib, investasi yang terbangun baik di struktural partai maupun pegawai negeri sipil (PNS), menjadikan Sachrudin sebagai calon yang bertengger kuat, untuk mendapatkan posisi Wali Kota.
“Suka atau tidak memang popularitas, sampai elektabilitas memang paling tinggi di Kota Tangerang itu tergambar terpotret ketika saya mengamati dari hasil berbagai survei,” kata Adib kepada posrakyat.id, Selasa 21 Mei 2024.
Karena dia (Sachrudin) adalah petahana 10 tahun. Saya kira investasi politiknya sudah mencukupi,” tambahnya.
Dalam kebutuhan memenuhi syarat kontestasi Pilkada, lanjut Adib, Partai Golkar tidak akan menemui kesulitan.
Menurutnya, sosok Sachrudin masih dapat ‘dijual’ kepada partai politik selain Golkar, untuk berkoalisi.
“Terkonfirmasi, sudah mendapatkan ‘tiket’ dari Partai Golkar. Walaupun masih kurang 1 kursi (syarat threshold), karena Golkar kan sudah dapat 9 kursi,” tegas Adib.
Mencari teman koalisi saya kira tidak terlalu sulit. Jelas memang, sosok Ketua DPD Partai Golkar itu adalah magnet bagi lawan politik, juga bagi teman politik begitu,” tandasnya.
Sebelumnya, Sachrudin mendatangi kantor DPC PDIP Kota Tangerang untuk mengambil formulir pendaftaran dan penjaringan calon kepala daerah untuk Pilkada 2024. “Ya, kedatangan kami untuk mengambil formulir pendaftaran calon,’ kata Sachrudin.